Pages

KAW-F Membantu Renovasi Rumah Tuhan GPJ Hilaros, Kalimantan Timur

Gereja Pantekosta Jakarta Hilaros, yang berlokasi di jalan S. Parman  Gang Gotongroyong RT 49, kelurahan belimbing, kecamatan Bontang Barat. Kalimantan Timur. adalah sebuah gereja sederhana dimana pendeta Welhelmus Juriarto Andolo sebagai gembala sidang beserta isternya, begitu gigih dan penuh hati untuk membangun rumah Tuhan bagi umat Tuhan di sekeliling daerah setempat yang begitu rindu adanya sebuah gereja untuk menyembah Tuhan.


Di bangun sejak 27 maret 2017, gereja ini dibangun seadanya di kala pak Welhelmus dan isteri mulai merintis pelayanan di tempat ini. Suka duka mereka melayani Tuhan, apalagi mereka adalah pasangan suami isteri yang baru saja diberkati pada tahun 2016 silam, adalah kisah perjuangan pelayanan yang sangat meresponi panggilan Tuhan atas hidup mereka. Gedung ini mereka bangun awal tanpa ada dana cukup, bahkan mereka rela membangun gereja ini dengan berkat Tuhan lewat penjualan dari apa yang berharga dari hadiah pernikahan mereka. 


Pelayanan gereja ini terus diberkati Tuhan dan hingga saat ini sudah ada 30 jiwa yang terus hadir di dalam kebaktian di gereja ini. Namun, mereka begitu rindu, rumah Tuhan ini diperbaiki menjadi tempat yang lebih baik dan layak. Puji Tuhan, Kong Andy William foundation menjadi uluran tangan Tuhan untuk membantu renovasi Gedung gereja ini untuk menjadi lebih baik dan indah.

 


 

Membantu Renovasi Gedung Gereja Pantekosta Jakarta Bawozihono, Nias Selatan


Di sebuah gedung terbengkalai di Desa Bawo Zihono, Dusun Bawo Farono, Kecamatan Lahusa, Kabupaten Nia Selatan, Gereja Pantekosta Jakarta melayani sekitar 35 orang dewasa dan 60 orang anak-anak yang cinta Tuhan. 

Kegiatan kerohanian di GPJ ini dilayani dengan sepenuh hati oleh Pendeta Idaman Laia, seorang hamba Tuhan yang sudah merintis pelayanan di desa ini. Gedung ini sebelumnya pernah digunakan oleh gereja lain, namun sudah 15 tahun ini tidak digunakan dan dibiarkan terbengkalai hingga banyak bagiannya rusak parah dan tidak layak digunakan.

Oleh kegigihan hambanya yang meminta pengalihan otoritas penggunaan gedung, akhirnya gedung itu diizinkan untuk dipakai guna pekerjaan Tuhan. 

Kemurahan Tuhan terbukti agar kasihnya melawat desa ini dengan mengirimkan banyak bantuan, termasuk mengirimkan Kong Andi William untuk ikut andil menyokong dana pembangunan renovasi gedung ini, mulai dari perbaikan tembok gereja hingga pemasangan atap dan plafon, sehingga gereja ini boleh kembali berfungsi sebagai rumah Tuhan. 

 


 

Membantu Pembangunan Gereja GBI Ugai, Dusun Ugai, Desa Manobag, Siberut Selatan, Mentawai

Jakarta, 2 Mei 2024

 

Gereja GBI Ugai, adalah sebuah gereja kecil yang berdiri di desa tertinggal Dusun Ugai, Desa Manobag, Siberut Selatan, Mentawai, Keterbatasan listrik yang hanya menyala di malam hari untuk menerangi gelapnya malam, dan fasilitas yang sangat minim. Pdt. Esrom Siberut, Gembala Sidang yang punya hati misi terpanggil untuk mendirikan gereja ini guna melayani 10 Kepala Keluarga di desa setempat. Kendati berada di tengah kaum mayoritas, namun penduduk desa ini menerima kehadiran dan niat pembangunan gereja ini. 

Pembangunan gereja ini memakan waktu cukup cepat, walaupun dikerjakan secara swadaya oleh orang-orang sekitar. Pendirian gereja ini tidak hanya untuk sarana ibadah saja, tetapi mereka merencanakan ke depan agar dapat mengadakan sekolah Kristen untuk menyediakan pendidikan buat anak-anak jemaat dan sekitarnya.

Kong Andy William sangat bersyukur diberikan Tuhan kesempatan untuk andil di dalam pembangunan gereja Tuhan ini.




Membantu Pengadaan Sarana Prasarana dan Rruang Sekolah Minggu GBI CBM, Ganggang Raya, Jakarta Utara

Jakarta, 12 April 2024


Perjalanan pelayanan Pdt. Parulian Tambunan beserta isterinya, Pdt. Debora Sianipar sangat berliku-liku. Setelah Tuhan memberikan mereka masa ujian yang berat di dalam kehidupan keluarga mereka, akhirnya beliau beserta isteri memutuskan untuk ikut kegerakan Tuhan di dalam hidup mereka.

Pelayanan awal mereka diawali di Pos Pelayanan Injil di rumah warga, tetapi oleh karena merasa terganggu, akhirnya warga melarang mereka beribadah lagi dan bahkan mengusir mereka dari tempat itu. Namun, oleh karena ada banyak warga sekitar yang masih sangat ingin bergereja, akhirnya pada tahun 2005 mereka diizinkan untuk menyewa sebuah lantai di sebuah bangunan bekas sekolah yang terbengkalai dan sudah rusak. 

"Karena gereja kami kecil, cuma beralaskan tikar seadanya, akhirnya banyak jemaat 'keluar masuk' dan tidak banyak yang bertahan," ujar Pdt. Parulian Tambunan.

Gedung ini juga tidak ada air sama sekali, bahkan listrik juga tidak menerangi setiap sudut ruangan. Mereka berdoa minta kemurahan dan pertolongan Tuhan, sehingga pada tahun 2018, seorang tetangga memberikannya bantuan fasilitas listrik. Gedung tersebut terdiri dari 3 lantai. 2 lantai lainnya digunakan untuk menampung beberapa keluarga jemaat yang tidak ada tempat tinggal. 

Puji Tuhan, Kong Andy William diberi kesempatan Tuhan untuk menjadi perpanjangan tanganNya dengan mengadakan sumur air, membuat dapur umum, kamar mandi serta Ruang Sekolah Minggu sehingga anak-anak dari warga setempat bisa beribadah dengan layak dan penuh semangat.